Motivasi terbesar Gareth untuk melanjutkan studi di IPB adalah ayahnya. “Banyak hal yang terjadi, dan akhirnya saya memutuskan untuk tinggal dan belajar di Indonesia,” katanya. Mengenai kesan pertamanya tentang Bogor, Gareth menyebutkan bahwa kota ini mengingatkannya pada beberapa bagian di Sumatera. “Bogor mirip dengan tempat asal saya, suasananya nyaman dan udaranya segar,” jelasnya.

Gareth juga membicarakan tantangannya dalam menyesuaikan diri dengan budaya dan kebiasaan lokal. “Saya masih belajar bahasa Indonesia setiap hari, belum punya guru khusus, jadi belajarnya mandiri,” tambahnya. Meskipun ada tantangan dalam menyesuaikan diri dengan budaya dan bahasa, Gareth merasa prosesnya tidak terlalu sulit.

Dalam wawancara lain, kami bertemu dengan Alex, mahasiswa baru Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis yang berasal dari Malaysia. Alex datang dari Kuching, Sarawak, di Pulau Borneo. Dia berbagi kisah perjalanan panjangnya ke Bogor, dimulai dengan penerbangan dari Kuching ke Kuala Lumpur, kemudian ke Jakarta, dan akhirnya perjalanan darat ke Bogor. “Perjalanan ini cukup melelahkan, tapi akhirnya kami sampai di Bogor dengan selamat,” cerita Alex.

Alex juga berbagi pengalamannya beradaptasi dengan lalu lintas di Jakarta dan Bogor. “Lalu lintas di sini sangat berbeda dengan di Malaysia. Di Jakarta, mobil hampir tidak bergerak, dan di Bogor, jalan-jalannya sangat sempit,” katanya. Meskipun demikian, Alex dan teman-teman mahasiswa internasional lainnya mulai menyesuaikan diri dengan kondisi lalu lintas dan budaya setempat.